Langsung ke konten utama

Memelihara Diri dari Ujub



Ujub ialah sesuatu perbuatan yang membanggakan diri. Maka daripada itu, apabila manusia sudah bangga akan dirinya, maka akan mencelakakan diri sendiri. Selain itu, apabila seorang manusia telah bangga dalam beribadah, maka ibadahnya pun tidak akan pernah diterima oleh Allah SWT.
Kesombongan terbagi menjadi 2, yaitu bathin dan zhohir. Kesombongan bathin ialah menganggap diri lebih hebat dari orang lain. Sedangkan kesombongan zhohir ialah sombong yang telah nampak pada batang tubuhnya. Apabila telah nampak maka itu disebut sebagai takabbur, dan apabila tidak nampak maka itu disebut sebagai kibir.
Oleh karena itu, agar kita terhindar dari sifat ujub, maka ingatlah selalu bahwa diri kita ini berasal dari setetas air yang hina seseuai dengan ayat Al-Quran Surah Al-Mursalat ayat 20-23 yang berbunyi:
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (20) فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (21) إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (22) (23). فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina, kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. [QS. al-Mursalat (77):20-23].

Senin, 3 Juli 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dalam Al-Ustadz Ilham Humaidi

Nama beliau adalah ustadz H. Ilham Humaidi. Beliau dilahirkan di kota Banjarmasin pada hari Jum’at 16 Sya’ban 1409 bertepatan pada tanggal 24 Maret 1989 dari pasangan H. Suriansyah dan Hj. Wardiah. Beliau adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara kakak beliau bernama Normala Hayati serta adik beliau bernama nor laily safitri dan M. khairil Wafa. Adapun pendidikan pertama dimulai saat beliau berusia 3 tahun di TK Ranu Pemurus Dalam. Kemudian dilanjutkan di MIN Pemurus Dalam sambil bersekolah di Pesantren Babussalam di siang hari seusai beliau pulang dari bersekolah di MIN Pemurus Dalam. Pada tahun 2000 beliau menjadi santri di pondok pesantren Al Falah Putra Landasan Ulin Banjarbaru, beliau dapat menyelasaikan pendidikan wustho dan ulya dalam waktu 6 tahun yang normalnya harus ditempuh dalam waktu 7 tahun. Setelah lulus dari pondok pesantren Al Falah beliau kembali melanjutkan pendidikan agama di negeri seribu wali pada tahun 2006. Pada awal-awal beliau disana beliau bersekolah di cab

Kumpulan Kata-Kata Mutiara

Galeri Al-ustadz Ilham Humaidi